Langsung ke konten utama

DI ISMA'ILIYYAH : KISAH KEMARIN SORE YANG LALU

ISMA'ILIYYAH

Empat bulan berlalu ku lalui hari-hariku tanpa dirinya. seseorang yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi ketika berada di kota tempat kami menuntut ilmu. Hari-hariku terasa hampa dan tiada gairah semangat, entah mengapa seperti merasakan kehilangan satu sayapku, hati yang terbelah dan roh yang melayang-layang.
Setelah kepergiannya, bunga di taman hatiku mulai melayu, bahkan tak tumbuh karena perasaan yang labil dan perkataan yang tak sebenarnya telah aku lontarkan kepadanya. Setan pun mulai berbisik dan mengusik pikiran kosongku "Kau tinggalkan saja hey Mariam dirinya yang tak memperdulikanmu lagi, bukankah di sekelilingmu masih banyak jiwa-jiwa penolong yang siap memberimu setangkai mawar merah dan kebahagiaan?". Ku dengarkan dengung di telinga yang terus menerus membujukku pergi jauh darinya. Aku menangis, dan berkata "Dia telah pergi disaat aku terluka, ketika hatiku telah hancur karena kehilangan malaikat abadiku, ia tak di sampingku untuk sekedar menghapus air mata yang mengalir di pipiku, mengobati luka yang masih terasa sakitnya, dan sekedar menggantikan posisinya sementara untuk menjagaku, karena setelah itu yakinku akan lebih mandiri".
Namun hati kecilku tak mampu berhijrah begitu cepat, dan terlalu lelah untuk berlari. Sehingga mencoba tuk sedikit bersabar dan menunggu. Malaikatpun berkata "Amarahmu duhai Mariam, adalah duri bagi hidupmu, tidaklah ada manfaat yang dapat kau temukan dari marah, kesal dan rasa benci yang menggebu. Karena itu hanya dapat membuat hatimu terbelah, terluka dan hancur tersayat duri kebencianmu. Perasaan resah dan gelisahmu yang acapkali kau rasakan, hilangkanlah sejenak untuk kau ingat masa lalumu bersamanya yang indah, agar lebih tenang hatimu, dan janganlah kau jadikan beban dalam hidupmu, cukup jadikan itu sebagai luapan emosimu yang sementara, ingatlah dia yang sedang menuntut ilmu dan memperbaiki kualitas dirinya agar kau merasa bangga suatu hari".
Lalu, kesadaranku mulai beralih padanya yang setia menungguku, dan terdiam merenungkan kembali nasibnya di negeri orang...
Ku do'akan, agar kau selalu dalam lindungan-Nya setiap saat, bersabarlah kau tuk pulang ke kota kelahiran, baik-baiklah kau di Isma'iliyyah, semoga Mesir adalah jawaban dari segala mimpimu. Al-Umm Addun-yaa...


Banjaran, 24 Desember 2015
_M_

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PEMBAHASAN MAF'UL BIH

MAKALAH PEMBAHASAN MAF’UL BIH Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Qawaid Dosen : Saeful Hayat, M. Hum Disusun Oleh : E MA MARIAM 180910120037 JURUSAN SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013 _________________________________________________________________________________ KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab dan telah memberikan kemudahan dalam mempelajarinya. Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasul Allah yang diutus dengan membawa ajaran dan pedoman hidup yang baik untuk manusia di dunia dan akhirat. Sebagai umat islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al-Quran dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran islam yang harus kita pegang teguh. Tentunya kita tidak mungkin memahami kedua sumber tersebut kecuali setelah mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab, khususnya ilmu Nahwu dan Sharaf, karena kedu

MAKALAH KAIDAH PENULISAN KHAT RIQ'AH

KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahim Puji dan syukur kita panjatkan ke-hadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat serta karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini . Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Khatt Riq’ah, semester II,di tahun 2013, dengan judul “ KAIDAH PENULISAN KHATT RIQ’AH”, dengan harapan kita sebagai mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana kaidah penulisan khatt riq’ah yang baik dan benar.   Banyak  hambatan yang dialami penulis dalam penyusunan makalah ini, tetapi Alhamdulillah dengan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih Kepada : 1.       Orang tua dan keluarga tercinta, yang selalu memberikan motivasi serta dorongan baik secara moral ataupun spiritual. 2.       Bapak L. Wahidin, selaku dosen Sastra Arab yang tak pernah bosan memberikan materi serta bimbingan kepada p

PUISI : MALU

MALU Ema Mariam 05november2015 Malam, Saksiku kini menggebu, Pada detik waktu yang kian berlalu Harus ku kini membuka lembaran baru Karna hari ini, tak ada lagi masanya membisu. Tuhan berkata ku jangan malu, Bicara-Nya, kelak malu kan membatu Meski hati hendak ragu Ku jadikan malu itu berlalu Ku tutup kini masa yang berlalu Dan ku tatap dekat masa depan baru.