Ema Mariam

ISMA'ILIYYAH Empat bulan berlalu ku lalui hari-hariku tanpa dirinya. seseorang yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi ketika berada di kota tempat kami menuntut ilmu. Hari-hariku terasa hampa dan tiada gairah semangat, entah mengapa seperti merasakan kehilangan satu sayapku, hati yang terbelah dan roh yang melayang-layang. Setelah kepergiannya, bunga di taman hatiku mulai melayu, bahkan tak tumbuh karena perasaan yang labil dan perkataan yang tak sebenarnya telah aku lontarkan kepadanya. Setan pun mulai berbisik dan mengusik pikiran kosongku "Kau tinggalkan saja hey Mariam dirinya yang tak memperdulikanmu lagi, bukankah di sekelilingmu masih banyak jiwa-jiwa penolong yang siap memberimu setangkai mawar merah dan kebahagiaan?". Ku dengarkan dengung di telinga yang terus menerus membujukku pergi jauh darinya. Aku menangis, dan berkata "Dia telah pergi disaat aku terluka, ketika hatiku telah hancur karena kehilangan malaikat abadiku, ia tak di sampingku untuk se

Jagalah lisanmu, karna takkan ku biarkan ini terjadi padamu :) cukup aku... Ku tahan-tahan tapi tetap tak tertahan amarah di hati telah menguasai diri dan pikiranku perkataan burukku telah membuatnya usai malaikat keduaku kini telah pergi yang entah kapan ku tak pernah tahu kapan ia kan kembali. kini, Berakhirlah sudah kisah Romeo dan Juliet yang kemarin, pernah bermimpi sehidup semati... Banjaran, 27 Desember 2015 _M_

Aku mencintaimu tak berarti telah siap kau sakiti aku menyayangimu, tak berarti pula siap untuk kau khianati permulaan yang begitu indah jangan kau jadikan alasan sebagai kebahagiaan karna itu tak tercipta begitu saja haruslah ada jalan menggapainya jagalah perkataan dari setiap hembusan nafasmu yang mungkin kan menjadi duri untukmu dan untukku menusuk-nusuk setiap bilik jantungku yang perlahan dapat membuatku mati karenamu... Banjaran, 14-12-2016 Mae