ISMA'ILIYYAH Empat bulan berlalu ku lalui hari-hariku tanpa dirinya. seseorang yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi ketika berada di kota tempat kami menuntut ilmu. Hari-hariku terasa hampa dan tiada gairah semangat, entah mengapa seperti merasakan kehilangan satu sayapku, hati yang terbelah dan roh yang melayang-layang. Setelah kepergiannya, bunga di taman hatiku mulai melayu, bahkan tak tumbuh karena perasaan yang labil dan perkataan yang tak sebenarnya telah aku lontarkan kepadanya. Setan pun mulai berbisik dan mengusik pikiran kosongku "Kau tinggalkan saja hey Mariam dirinya yang tak memperdulikanmu lagi, bukankah di sekelilingmu masih banyak jiwa-jiwa penolong yang siap memberimu setangkai mawar merah dan kebahagiaan?". Ku dengarkan dengung di telinga yang terus menerus membujukku pergi jauh darinya. Aku menangis, dan berkata "Dia telah pergi disaat aku terluka, ketika hatiku telah hancur karena kehilangan malaikat abadiku, ia tak di sampingku untuk se